Senin, 25 September 2017

    PANCASILA PANUTAN KAMI

     Pancasila adalah dasar negara kami, yaitu Indonesia. Dalam pancasila juga terdapat pengamalan-pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai anak bangsa harus mewarisi nilai budaya bangsa seperti dimulai dari mengamalkan sila-sila yang terdapat pada pancasila. Banyak anak bangsa yang sudah terpengaruh oleh teknologi  sekarang yang semakin canggih, sehingga mereka mulai merasakan kemalasan dalam dirinya. bukan hanya karena teknologi, pengaruh datangnya bangsa asing juga merupakan salah satu faktor menurunnya budaya bangsa Indonesia.
      Hal itu bisa membuat menurunnya nilai-nilai yang terdapat di dalam pancasila. Saya sendiri juga belum bisa mengamalkan semua sila-sila yang terdapat ada pancasila. Kita sebagai anak bangsa harus mempunyai kewajiban mencintai pancasila, bukan hanya mencintai tetapi kita juga harus mengamalkan nya dalam kehidupan sehari-hari.
         Saya akan menuangkan ilmu yang saya ketahui di dalam artikel ini. Berikut merupakan pengamalan pancasila sesuai dengan silanya masing-masing:
  • Sila pertama (Ketuhanan yang maha esa) Meyakini agama yang kita anut, Menghormati dan menghargai agama lain, dan Tidak memaksakan kehendak agama lain
  • Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab).                                           Memandang manusia bahwa mempunyai hak dan martabat yang sama, setiap manusia juga tidak bisa bertindak seenaknya pada manusia yang lainnya, dan Menjelaskan bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
  • Sila ketiga (Persatuan Indonesia) Menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghormati adanya perbedaan di Indonesia supaya tidak terjadi perpecahan, dan bangga terhadap prestasi bangsa yang dapat menimbulkan rasa persatuan yang kuat
  • Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) Mengutamakan musyawarah secara kekeluargaan ketika terjadi suatu masalah, tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain dan mengutamakan kepentingan bersama sehingga bisa menimbulkan rasa permusyawaratan
  • Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)                                       Bersikap adil dan bijaksana terhadap siapa pun, mempunyai prinsip bahwa semua manusia mempunyai derajat yang sama, dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan hal umum atau bersama

      Yang diatas merupakan salah satu contoh perilaku kita dalam melakukan pengamalan dalam pancasila di kehidupan sehari-hari. Mungkin masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan untuk mengamalkan pancasila. Sebagai anak bangsa kita wajib untuk mengamalkannya. Bukan hanya cara pengamalannya yang harus kita ketahui, anak bangsa juga harus mengetahui sejarah singkat tentang perumusan pancasila. Berikut merupakan sejarah singkat tentang perumusan pancasila yang saya ketahui.
      Jepang mengalami kekalahan setelah kotanya di bom atom oleh Australia. Dengan begitu Jepang menarik simpati Indonesia dengan membentuk  lembaga yaitu Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepangnya juga bisa disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai.
     BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 yang diketuai oleh Radjiman Wedyoningrat dan Ichibangase sebagai wakilnya. Gedung BPUPKI terdapat di Jalan Pejambon, Jakarta. BPUPKI melaksanakan sidang yang pertama pada tanggal 
29 Mei - 1 Juni yang membahas tentang perumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Ada tiga tokoh yang mengusulkan pendapatnya yaitu:
  • Muh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, berikut merupakan usulannya:                  Peri kebangsaan                                                  Peri kemanusiaan                                              Peri ketuhanan                                                    Perikemanusiaan                                    Kesejahteraan rakyat
  • Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945, berikut merupakan usulannya:                 Persatuan                                                   Kekeluargaan                                       Keseimbangan lahir batin                       Musyawarah                                                       Keadilan sosial
  • Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, berikut merupakan usulannya:         Kebangsaan Indonesia                 Internasionalisme atau perikemanusiaan Mufakat atau demokrasi                 Kesejahteraan sosial                                   Ketuhanan yang maha esa

     Ir. Soekarno menamai usulannya dengan nama Panca Darma yang artinya Lima Dasar, namun ada usul lain dari ahli bahasa untuk mengganti Panca Darma dengan Pancasila yang artinya lima sila.Sidang BPUPKI yang pertama telah usai, namun rumusan dasar negara belum juga usai. 
     BPUPKI mengadakan sidang nya yang kedua pada tanggal 10 – 17 Juli 1945. Karena rumusan dasar negara belum juga jadi, BPUPKI mmbentuk sebuah panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang atau bisa disebut juga dengan panitia sembilan. Berikut merupakan tokoh tokoh pahlawan panitia sembilan: 
1. Ir. Soekarno yang berlaku sebagai ketua
2. Drs. Moh. Hatta yang berlaku sebagai wakil
3. Mr. Maramis 
4. Abikusno Tjokrosoejoso
5. Abdul Kahar Muzakar
6. Agus Salim
7. Ahmad Soebardjo
8. Wachid Hasyim
9. Muh Yamin
       Mereka merupakan salah satu tokoh yang berjuang dalam perumusan dasar negara. Setelah beberapa lama memperjuangkan tentang perumusan dasar negara akhirnya panitia menghasilkan  Piagam Jakarta atau Jakarta charter pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia sembilan juga bisa kita jadikan panutan atau contoh dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh kesabaran dalam menghadapi sebuah permasalahan.
       Yang diatas merupakan sejarah singkat perumusan pancasila yang saya ketahui dan pelajari dari guru PPKN saya. Dalam perumusan pancasila juga, kita harus menghormati nilai-nilai para pejuang dan pendirinya sebagai bentuk rasa syukur kita karena berkat para pendiri negara, Indonesia sekarang bebas dari penjajahan. 
    Dalam lambang negara kita Burung Garuda, ada semboyan yang juga harus kita amalkan. Semboyan itu berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” yang mempunyai arti “Walaupun berbeda-beda kita tetap satu jua”. Semboyan tersebut memiliki makna bahwa walaupun Indonesia terdiri dari beberapa perbedaan agama, ras, suku, dan budaya, kita harus saling bersatu tanpa melihat perbedaan dari segi apa pun. Perbedaan tersebut merupakan satu tantangan bagi negara kita Indonesia, terbukti sampai sekarang Indonesia tidak ada perpecahan dalam bidang apa pun.
         Kita juga harus memiliki semangat dan jiwa para pendiri negara, antara lain
Jiwa toleransi, yaitu menghargai apa yang dimiliki orang lain tanpa berpikiran untuk mengambil kepemilikan itu
Jiwa solidaritas, yaitu jiwa yang selalu setia terhadap apa yang dilakukannya. Seperti conothmya kita harus setia terhadap teman kita, walaupun teman kita berbeda agama atau ras suku
Jiwa tanpa pamrih. Yaitu jiwa yang selalu melakukan perkerjaan tanpa mengharapkan imbalan apa pun
Jiwa ksatria, yaitu jiwa yang tidak mngandung unsur balas dendam dan selalu berani mengungkapkan pendapatnya.
   Para pendiri negara juga mempunyai komitemen dalam bertindak atau melakukan sesuatu. Menurut saya komitmen artinya sama seperti janji yang harus kita tepati. 
Komitmen saya untuk bangsa Indonesia yaitu; harus memiliki semangat juang 
persatuan dan kesatuan, mendukung dan berupaya aktif dalam mengejar cita-cita 
sendiri dan menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.

Kesan dan pesan saya untuk artkel yang saya tuliskan ini:
Kesan: Saya senang mendapatkan tugas ini dari guru PPKN saya, karena menurut saya dengan menulis artikel ini saya mulai belajar cara menulis dengan baik dan bagi saya wawasan saya semakin meningkat. Saya bangga karena Bu Winarni hanya memberikan tugas ini kepada kelas saya saja karena menurutnya kelas ini pasti bisa  dan mampu melebihi seperti kelas yang lainnya.

Pesan: Pesan singkat dari saya yaitu, mari kita sebagai anak bangsa mulai melestarikan budaya kami sendiri. Tidak perlu malu untuk melestarikannya, karena budaya merupakan corak dan khas sendiri dari negara kami. Menurut saya, banyak yang sudah melupakan budaya bangsa karena mereka mulai terbiasa dengan teknologi canggih yang membuat dirinya semakin malas dan enggan melestarikan budaya nya sendiri. Bagi saya, kita boleh menggunakan alat teknologi canggih tersebut tetapi semuanya itu mempunyai batas. Pengaruh budaya asing juga sudah semakin meluas di negara kita. Satu pesan saya, jangan melupakan budaya kita sendiri karena terpengaruh oleh budaya asing, kita harus bangga bahwa Indonesia adalah negara yang paling kita hormati dan sayangi.